Senin, 13 Januari 2025 — Jaringan Jaga Deca menggelar audiensi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buol. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Workshop “Penguatan Perempuan Tani atas Pangan Berkelanjutan dengan Mengoptimalkan Pertanian Padi Organik” yang sebelumnya dilaksanakan pada 17 November 2024.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa hingga kini, sekitar 60% kebutuhan beras di Kabupaten Buol masih dipasok dari luar daerah. Sementara itu, produksi padi lokal baru mampu mencukupi sekitar 40% dari kebutuhan masyarakat. Fakta ini memperkuat urgensi penguatan sektor pertanian pangan di daerah sendiri.
Salah satu persoalan yang mengemuka datang dari para petani padi organik di Desa Winganun, khususnya di Blok A. Mereka menghadapi kendala serius: sawah mereka kekurangan air karena tidak tersedianya sistem irigasi yang layak. Pihak dinas mengungkapkan bahwa sebenarnya embung dan dam sudah pernah dibangun di kawasan tersebut. Namun, fasilitas tersebut kini tidak berfungsi dengan baik karena dampak dari aktivitas perkebunan sawit di sekitar wilayah dam.
Terkait dukungan program, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyampaikan bahwa ruang gerak mereka cukup terbatas. Sebagian besar program masih mengikuti kebijakan pusat, sementara anggaran daerah juga sangat minim untuk inisiatif yang lebih fleksibel.
Menanggapi kondisi ini, Jaga Deca menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kedaulatan pangan yang berakar pada kearifan lokal. Bukan hanya berfokus pada padi semata, tetapi juga berbagai jenis pangan lainnya, selama berbasis pada prinsip keberlanjutan, kelestarian lingkungan, dan produksi yang sehat. Untuk itu, Jaga Deca membuka diri membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, agar praktik agroekologi bisa tumbuh lebih luas di Buol.
Leave a Reply